Selasa, 10 Mei 2011

KERANGKA KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kegiatan pembelajaran secara operasional yang tertuang di dalam satuan pelajaran dapat diartikan sebagai sejumlah waktu yang dirancang untuk mengajari siswa suatu topik sederhana, bisa berupa konsep, keterampilan, proses, diskusi singkat tentang cerita pendek, atau suatu bagian dan novel. Kata sederhana mengandung arti bahwa setiap satuan pelajaran adalah hanya satu dan rangkaian satuan-satuan pelajaran yang saling terkait dan bekerja sama membantu siswa memahami hal-hal yang lebib kompleks.
Sebagai contoh, sebelum siswa menguasai konsep tentang sejarah rakyat Aceh dalam melawan dan mengusir penjajah Belanda, tenlebih dulu perlu tahu dan paham tentang hubungan Aceh dan negara Republik indonesia dan letak Aceh secara geografis.
Setiap kegiatan pembelajaran dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup.

a.      Kegiatan awal
Pada saat Anda memperkenailkan topik baru kepada siswa, perlu diingat bahwa siswa harus dibantu memahami topik itu dalam konteks keseluruhan pengajaran. Bagian pengantar dan satuan pelajaran dapat membantu siswa dalam hal-hal berikut.
1)     Mengaitkan hal-hal yang sudab dipelajari dengan hal-hal baru. Pengantar satuan pengajaran dapat diisi dengan mengingatkan kembali pengetahuan awal dan mengaitkannya dengan informasi baru sehingga pengetahuan awal itu dapat menjadi alat yang bermakna bagi proses belajarbaru.
2)     Memberi kesempatan path siswa untuk memahami topik secara keseluruhan sebelum mempelajari hal-hal yang terkandung dalam topik secara detail. Pemahaman ini dikembangkan melalui penyiapan penata awal (advance organizer), yaitu suatu cakupan rumusan yang memungkinkan siswa mengetahui informasi apa yang penting sebelum pembelajaran dimulai.
3)     Menumbuhkan hasrat ingin tahu siswa dan merangsang perhatian dan hasrat belajar siswa secara berkelanjutan.
4)     Menyadarkan siswa akan apa yang diharapkan guru dan siswa dalam atau selama pembahasan topik tersebut, di samping menyampaikan tujuan pembelajran.

b.      Rancangan untuk kegiatan intipembelajaran
Banyak ragam konsep dan pemikiran tentang bagaimana proses dan kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Ada yang melihat sebagai suatu “Siklus Pelajaran” yang mengorganisasikan kegiatan mengajar ke dalam aspek-aspek rangkaian arah kegiatan guru (Hunter, :1984). Ada yang merumuskan ke dalam langkah-langkah terstrktur misalnya Posenshine dan Stevens (1986). Ada pula yang menekankan kepada model (Joyce dan Weil, 1986) yang tidak sependapat dengan adanya langka.h-langkah sistematis dan standar di dalam poses pembelajaran.
Ini berarti bahwa banyak ragam rancangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang beraneka ragam pula. Walaupun demikien kegiatan pembelajaran dikehendaki mampu menumbuhkan dan niengembangkan hal-hal benikut mi.
1)      Mengantarkan siswa kepada informasi atau keterampilan baru.
2)      Mendorong siswa untuk mengkaji ulang atau menafsirkan ulang informasi atau keterampilan yang sudah dipelajari sebelumnya.
3)      Memungkinkan siswa mampu melihat kekurangan pada proses belajar sebelumnya dan mengisi kekurangan itu.
4)      Mendorong siswa untuk mengembangkan atau mmperkuat prosesproses fisik, kognitif, sosial, maupun afektif.
5)      Mendorong siswa untuk menghasilkan, mengorganisasikan dan menyatakan informasi baru itu dalam cara-cara yang kreatif.
6)      Mendorong siswa untuk memperkii-akan dan memilcirkan gagasan yang belum dikembangkan serta masalah yang belum terpecahkan.
Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan menjadi pandahuluan bagi Anda dalam memikirkan keseluruhan proses pembelajaran, memutuskan basil yang paling penting yang harus dicapai, mengaitkan tujuan pembelajaran dengan tujuan kürikulum. Kegiatan pembelajaran adalah tugas-tugas akademik yang mendorong siswa berunjuk kerja ke ahali pencapaian tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Kegiatan adalah apa yang dilakukan siswa, bukan apa yang dilakukan guru, sebab belajar bergantung kepada apa yang ada dalam pikiran siswa. Guru dapat memberikan kuliah yang cemerlang, melaku.kan simulasi dan demonstrasi, tetapi jika kegiatan guru itu tidak di persepsi siswa sebagai sesuatu yang bermakna, maka sesunggubnya tidak terjadi proses belajar.
Sebagai contoh, jika Anda akan mengajarkan suatu konsep ilmiah tentang “rotasi” kepada siswa Anda, Anda dapat merumuskan untuk menugaskan siswa mencari sepuluh definisi dan penjelasan, membaca definisi rotasi, melakukan gerakan fisik yang menunjukkan rotasi, rnengárnati sesuatu objek yang dirotasikan dan sebagaitya. Dalam semua kemungkinan tersebut kegiatan siswa menjadi hal yang utama,. walaupun Anda sebagai guru tetap memiliki tanggung jawab untuk bicara, nielengkapi dan menyiapkan kegiatan, menata, dan merancang observasi. Memusatkan kegiatan kepada apa yang dilakulcan akan membuat mereka lebih mudah dalam memahami apa yang Anda harapkan dan membuat Anda lebih mudah dalam memonitor respons siswa terhadap pembelajaran yang Anda lakukan.
Cara monitoring yang paling banyakdigunakan ialah bertanya kepada siswa tentang isi dan kegiatan. pembelajaran. Jika Anda menggunakan cara ajukan pertanyaan kepada kelas tetapitentukan siswa mana yang harus menjawab pertanyaan dan sebaiknva tidak menunggu siswa yang sukarela.
Cara ini akan membantu Anda mengetahui siapa-siapa yang memerlukan pembelajaran lebih lanjut. Cara mi juga akan memungkinkan siswa lain melakukan penilaian din terutama bagi siswa yang tidak yakin akan jawabannya.
Strategi monitoring lain yang digunakan ialah mengajukan pertanyaan kepada kelas, dan seluruh siswa memberikan jawaban secara tertulis. Cara lain yang bisa digunakain ialah mengobservasi kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Cara ini biasanya menghendaki siswa untuk belajar sendiri atara bersama-sama.
Cara observasi maupun bertanya memungkinkan guru memandu siswa kembali mempelajari tugas sebelumnya jika dipandang perlu, menjawab pertanyaan pada saat mengelilingi kelas, mengidentifikasikan siswa yang mengalami hambatan, memberikan bantuan kepada siswa baik dengan cara rnerujuknya kepada siswa lain maupun Anda lakukan sendiri.
c.      Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup, guru membimbing siswa untuk merumuskan ikhtisar yang bertjuan untuk:
1)     mengkaji ulang butir-butir penting dan isi dan kegiatan pembelajaran;
2)     memungkinkan siswa merefleksikan pembelajaran dan menggambarkan kumpulan dan pengalaman pembelajaran; serta
3)     memberikan gambaran tentang pembelajaran yang akan datang.
Contoh berikut menggambarkan ikhtisar pembelajaran yang mencakup ketiga tujuan tersebut.
Guru   :  Azmi, dapatkah kamu menyebutkan kembali tiga bagian tubuh serangga yang dibicarakan hari ini?
Azmi   :  Kepala, toraks, dan abdomen
Guru   :  Dan apa yang kita bicarakan hari mi apa perbedaan utama serangga dengan manusia?
Huda   : Manusia lebih besar
Rafi    :   Manusia tidak mempunyai sayap
Santi     : Manusia memiliki jari dan kaki
Guru   : Sekiranya serangga tidak memiliki jari dan kaki bagaimana mereka membangun rumah?
Ninda  : Apakah serangga membangun rumah?
Guru   : Baiklah, dalam pelajaran besok akan kita pelajari di mana serangga hidup dan bagaimana serangga membuat tempat inggal. Di rumah kalian boleh tanya kepada siapa saja yang tahu tentang bagaimana serangga membuat tempat tinggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar